Entri Populer

Senin, 08 Agustus 2011

Kecewa Terhadap Layanan RSUD Langsa


Haba Rakyat

Dari semua untuk Rakyat

Senin, 04 Juli 2011

Kecewa Terhadap Layanan RSUD Langsa

LANGSA: Layanan pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Langsa terhadap masyarakat akhir-akhir ini makin mengecwakan. Keberadaan tenaga dokter dan peralatan medis, serta listrik dan air selalu jadi sumber masalah. Setiap orang sakit yang dimasukkan ke ruangan ICCU nyaris tak ada yang selamat, dan keluarganya pasti kecewa karena pasien yang meninggal tidak memperoleh penanganan yang memadai.

Sekretaris Lembaga Perlindungan Konsimen (LPKSM) Kota Langsa, Hermansyah, S.Sos, I kepada Waspada di Langsa, Minggu (3/7) mengatakan, sangat menyesalkan keadaan tersebut. Karena hal itu terjadi jelas-jelas akibat buruknya management, sehingga masyarakat yang menjadi korban.

Seperti yang terjadi pada tanggal 27 Juni lalu, kata dia, tiga orang pasien yang dirawat di ruang ICCU meninggal secara bersamaan. Saat itu dokter spsialis yang menangani pasien tidak ada, listrik mati, dan lantai di ruangan ICCU digenangi air.
“Kondisinya benar-benar sangat mengecewakan,” ujar Hermansyah yang saat itu melihat langsung peristiwa tersebut. Berhubung malam itu, Hermansyah sedang menemani temannya mantan anggota DPRK Kota Langasa, Nasrul Haida, SE yang sedang menjaga orangtua angkatnya, Coa Fundi, akibat terserang penyakit jantung.

Coa Fundi, ujar Hermansyah, dibawa ke ruang RSUD Langsa sekira pukul 17.00 WIB atau waktu magrib, tapi dokternya baru datang pukul sekira 5.00 keesokan harinya. Sehingga nyawa Coa Fundi pun tidak bisa diselematakan. Demikian juga pada saat yang bersamaan dua pasien lain pun menghembuskan nafas terakhir akibat tidak adanya penangan yang memadai.

Berdasarkan kejadian tersebut dan adanya lagi pengaduan-pengaduan lain yang serupa dari masyarakat, Hermansyah meminta kepada Walikota Langsa Drs. Zulkifli Zainon, supaya dapat meninjau dan mengevaluasi kelayakan manajemen RUSD Langsa.

Hal yang sama juga diungkapkan Ketua HMI Cabang Langsa, Syamsuddin, dan Pengurus BEM STAN ZCKL Langsa, Samsul Bahri. Menurut mereka, apa yang dialami Coa Fundi itu bukan yang pertama terjadi, melainkan sudah berunlangkali dialami warga yang lain.
hidupbahagia

 

Apotek Langsa Disinyalir Tukar Obat Resep

Senin, 08 Agustus 2011


Aceh Bisnis Rabu, 13 Jul 2011 06:50 WIB
MedanBisnis – Kota Langsa. Apotek Langsa disinyalir menukar jenis obat resep dokter yang mahal dengan obat murahan tanpa persetujuan pasien. Hal ini membuat pasien merugi dan sekaligus dikhawatirkan membahayakan.
“Saya sangat kecewa dengan Apotek Langsa yang telah menukar obat yang telah ditentukan dokter dengan obat lain,” ucap Hasballah (58), warga Gampong Alue Dua, Kecamatan Langsa Baro, kepada wartawan baru-baru ini.

Dijelaskannya, dia menderita penyakit jantung, bahkan sudah pernah dipasang ring oleh dokter Refli Hasan, spesialis penyakit jantung yang bertugas di Medan beberapa waktu lalu. Dan dokter dimaksud menyarankan kepadanya mengonsumsi obat Plavix.

“Di hadapan saya, Dokter Refli Hasan menelepon Dokter Miharja, ahli penyakit jantung yang bertugas di RSUD Kota Langsa, agar jenis obat Plavix menjadi pilihan utama yang harus dibuat pada resep khusus untuk saya, “ ungkapnya.

Namun, ketika dia hendak mengambil obat ke Apotek Langsa berdasarkan resep dokter, obat berharga Rp 29.000 per tablet yang seharusnya diberikan untuknya ditukar dengan Vaclo dan Clapison yang harganya hanya Rp 16.500 per tablet.

Pimpinan apotek, Muchlis beberapa waktu lalu kepada wartawan mengakui pihaknya pernah menukar obat dimaksud. Menurutnya, penukaran itu dilakukan karena obat yang tertera di resep sedang habis.

“Namun, obat pengganti itu tidak menjadi persoalan dan tidak memberikan dampak apa-apa. Bahkan, penukaran itu telah mendapatkan izin dari pihak Askes,” tandas Muchlis. (m syafrizal)

















































































































CT Scan RSUD Langsa Rusak

CT Scan RSUD Langsa Rusak

* Masyarakat Kecewa

LANGSA – Masyarakat Kota Langsa banyak yang kecewa terhadap rusaknya alat diagnostik untuk melihat bagian otak, tulang atau bagian lainnya (CT Scan) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Langsa, sejak 18 bulan lalu. Bahkan, sejumlah elemen sipil sangat menyesalkan atas rusaknya peralatan tersebut yang tak kunjung diperbaiki sudah mencapai 18 bulan.

Elemen sipil di Kota Langsa juga mengakitkan meninggal seorang warga yakni Coa Undi (51), warga Kota Langsa akibat tak berfungsinya alat tersebut. “Satu contoh kasus yang sangat mengecawakan kita semua, meninggalnya pasien atas nama, Coa Undi (51) yang mengalami pecah pembuluh darah dalam otaknya pada 26 Juni lalu. Karena CT Scan rusak, sehingga gagal dilakukan diagnosa dan akhirnya pasien itu meninggal dunia,” kata Syamsuddin, ketua HMI Langsa yang didampingi Ketua BEM STAIN ZCK Langsa, Samsul Bahri, dan Sekretaris LPKSM, Hemansyah S.Sos.

Begitupun, Syamsuddin mengakui ajal ada di tangan Allah SWT, tapi jika CT Scan itu berfungsi, paling tidak telah ada ihtiar dari pihak RSUD Langsa. “Selama ini banyak pasien yang berobat di RSUD Langsa yang membutuhkan diagnosa otak atau tulang terpaksa dirujuk ke rumah sakit di Medan,”tambah Syamsuddin.

Karena itu, Ketua HMI Kota Langsa itu juga mendesak pimpinan di RSUD Langsa untuk segera memperbaiki peralatan tersebut. Sebab, CT Scan yang dibantu dengan dana APBN 2008 itu belum pernah digunakan secara maksimal.(c42)